Komunitas sepeda seluruh Indonesia melakukan seremonial dan aksi damai untuk memperingati kematian para pesepeda yang menjadi korban kendaraan bermotor.
Aksi ini juga dilakukan di Jakarta. Sekitara 600 pesepeda melakukan aksi damai dengan tema "Bersepeda dalam Sunyi" atau Ride of Selice. Kegiatan ini dilakukan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju kawasan Taman Ayodya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setelah melakukan aksi damai dengan menyalakan seribu lilin di Bundaran Hotel Indonesia, kelompok pekerja bersepeda ini kemudian bergerak menuju taman kota itu.
Rombongan sepeda ini membuat lalu lintas menuju Blok M mengalami kemacetan karena volume kendaraan di kawasan Bundaran HI memang padat pada malam hari. Saat ini rombongan sudah melintasi kawasan Semanggi.
Aksi Bersepeda dalam Sunyi atau Ride of Selice ini dilakukan untuk memperingati kematian Adi Nagara. Anggota pesepeda Rocketer's ini meninggal karena tertabrak truk di Jalan Raya Gunung Sindur, Bogor.
Berdasarkan catatan Bike To Work Indonesia, dalam kurun waktu tiga tahun ada 12 orang pesepeda di seluruh Indonesia meninggal karena tertabrak kendaraan yang disebabkan karena kelalaian pengemudi kendaraan bermotor.
Banyak hal yang di temui ketika kita naik sepeda ke berbagai pelosok bumi mataram, baik keramahan penduduknya, budaya, seni kerajinan dan yang paling berkesan adalah cita rasa kulinernya.
Minggu, 27 Juni 2010
Sabtu, 12 Juni 2010
Mau dapat $......?
Afiliasi dengan kami!
Lihat baru anggota dan mendapatkan $ 5 per referral!
Potensi penghasilan yang sangat baik untuk:
- Pemilik website yang ingin memanfaatkan dari mereka website
- Blogger, terlepas dari topik tertutup
- Forum / pemilik papan pesan dan pengguna sama
- Jejaring sosial anggota dengan banyak koneksi
Custom arahan link:
Jika Anda ingin memberikan link dalam bentuk yang paling murni, atau ingin membuat spanduk sendiri dan / atau materi promosi, Anda lebih kemudian dipersilakan untuk. Klik, lalu copy & paste link (URL) menyatakan di bawah ini yang mengidentifikasikan anda sebagai afiliasi.
Rabu, 21 April 2010
Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23˚ C – 27˚ C, jarak tempuh 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta. Ada 2 jalur jalan untuk menuju Objek Wisata ini melalui jalan aspal yang mulus, jika dari arah Wonosari kita melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan arah ke dusun Bobung/kerajinan Topeng, kemudian menuju Desa Nglanggeran ( Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran ). Jika dari arah Jogjakarta : Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 KM ( arah desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi ), menuju desa Nglanggeran (Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran ).
Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan Gunung Nglanggeran adalah Gunung Berapi Purba. Kita sudah sering mendengar dan melihat gambar tentang manusia Purba, nah seperti apakah Gunung Berapi Purba??? Lihat keindahan dan Panorama Alamnya di lokasi wisata ini. Bongkahan batu yang menjulang tinggi seperti gedung bertingkat dan mall yang dulunya merupakan gunung berapi aktif ( 60 juta thn yang lalu ) sekarang dapat kita duduki sambil menghirup udara segar sambil berfoto-foto.
Ada bangunan Joglo ( Pendopo Joglo Kalisong ) di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Permadani hijau yang terhampar kala memandang ke bawah, melihat ladang, kebun, dan bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata out bond, makrab, dan bekemah.
Banyak wisatawan lokal, dan ada juga sesekali wisatawan asing mengunjungi Gunung Nglanggeran untuk menikmati keindahan pemandangan, mencoba menaklukkan batu-batu besar untuk didaki, dan banyak juga yang hanya sekedar melepas kepenatan dari aktifitas kerja keseharian dan kebisingan kota.
(Sumber :http://www.gunungapipurba.com)
Senin, 01 Februari 2010
Desa wisata kerajinan
Ketika bersepeda di Desa wisata kerajinan di padukuhan Gamplong, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman ini merupakan industri kerajinan tenun tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan kerajinan anyaman untuk souvenir. Seluruh warganya merupakan pengrajin aneka tenunan, seperti benang, agel, akar wangi, mendong, dan sebagainya. Belajar menganyam dengan beragam bahan yang tersedia, merupakan tawaran desa ini pada para wisatawan. Desa ini buka jam 09.00 - 17.00 Wib. Untuk menginap, di desa ini masih terhitung susah karena beberapa warganya tidak bersedia rumahnya sebagai penginapan.
Sabtu, 23 Januari 2010
Tips Bersepeda Aman di Jalan Raya
Berpakaianlah dengan benar – pakailah helm dan pakaian berwarna terang. Pada musim hujan, gunakan jas hujan yang tidak mengganggu kenyamanan, keseimbangan, dan kendali Anda atas sepeda.
Patuhi rambu dan peraturan lalu lintas – tak ada bedanya dengan pengguna jalan yang lain, pesepeda mesti mematuhi rambu dan perturan lalu lintas. Jika kita sendiri tak tertib, bagaimana kita bisa menuntut pengguna jalan lain untuk berperilaku tertib?
Jangan pernah bersepeda melawan arus jalan – pengemudi kendaraan bermotor tak akan memerhatikan sepeda yang melaju di jalur jalan yang salah. Hukum dan akal sehat mengharuskan pesepeda menggunakan jalan seperti pengemudi kendaraan lainnya.
Jangan memakai headphone (earphone) – pakailah helm, jangan menggunakan piranti headphone (dari walkman maupun handphone ). Menurut penelitian, telinga yang tertutup rapat bisa mengurangi keawasan pesepeda pada keadaan sekelilingnya.
Siapkan kedua tangan untuk mengerem – Anda mungkin tak bisa langsung berhenti jika mengerem hanya dengan satu tangan. Jangan bersepeda terlalu dekat di belakang kendaraan lain, dan pada musim hujan selalu siapkan jarak aman pengereman karena rem selalu menurun efisiensinya manakala basah.
Perhatikan jalan di samping dan belakang Anda – belajarlah memindai keadaan jalan di samping dan di belakang Anda tanpa harus kehilangan keseimbangan dan kendali Anda pada sepeda.
Jangan menyalip dari kiri – pengemudi kendaraan bermotor biasanya tidak akan menduga kalau ada sepeda yang menyalip dari kiri, sehingga mereka juga tak siap dengan situasi terburuk yang muncul dari keadaan ini.
Jangan melewati garis pembatas jalan – manakala menyalip, pastikan Anda tidak melewati garis pembatas jalan. Demikan halnya manakala lalu lintas dalam keadaan padat.
Gunakan lampu di malam hari – selain membantu Anda buat melihat arah dan kondisi jalan, lampu membantu pengemudi kendaraan lain di depan untuk melihat keberadaan Anda. Tambahkan juga lampu di bagian belakang sepeda, atau sekurang-kurangnya reflektor.
Gunakan tangan Anda untuk memberi tanda – gunakan tangan untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain tentang ke arah mana Anda akan melaju. Ini memang aturan tak tertulis bagi pengguna sepeda, tetapi penting bagi keamanan Anda sendiri.
Rawat dan jagalah kondisi sepeda Anda – lakukan perawatan rutin sehingga sepeda Anda bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Gantilah rem dan ban secara berkala. Merawat sepeda itu mudah, Anda bisa belajar dan melakukannya sendiri.
Patuhi rambu dan peraturan lalu lintas – tak ada bedanya dengan pengguna jalan yang lain, pesepeda mesti mematuhi rambu dan perturan lalu lintas. Jika kita sendiri tak tertib, bagaimana kita bisa menuntut pengguna jalan lain untuk berperilaku tertib?
Jangan pernah bersepeda melawan arus jalan – pengemudi kendaraan bermotor tak akan memerhatikan sepeda yang melaju di jalur jalan yang salah. Hukum dan akal sehat mengharuskan pesepeda menggunakan jalan seperti pengemudi kendaraan lainnya.
Jangan memakai headphone (earphone) – pakailah helm, jangan menggunakan piranti headphone (dari walkman maupun handphone ). Menurut penelitian, telinga yang tertutup rapat bisa mengurangi keawasan pesepeda pada keadaan sekelilingnya.
Siapkan kedua tangan untuk mengerem – Anda mungkin tak bisa langsung berhenti jika mengerem hanya dengan satu tangan. Jangan bersepeda terlalu dekat di belakang kendaraan lain, dan pada musim hujan selalu siapkan jarak aman pengereman karena rem selalu menurun efisiensinya manakala basah.
Perhatikan jalan di samping dan belakang Anda – belajarlah memindai keadaan jalan di samping dan di belakang Anda tanpa harus kehilangan keseimbangan dan kendali Anda pada sepeda.
Jangan menyalip dari kiri – pengemudi kendaraan bermotor biasanya tidak akan menduga kalau ada sepeda yang menyalip dari kiri, sehingga mereka juga tak siap dengan situasi terburuk yang muncul dari keadaan ini.
Jangan melewati garis pembatas jalan – manakala menyalip, pastikan Anda tidak melewati garis pembatas jalan. Demikan halnya manakala lalu lintas dalam keadaan padat.
Gunakan lampu di malam hari – selain membantu Anda buat melihat arah dan kondisi jalan, lampu membantu pengemudi kendaraan lain di depan untuk melihat keberadaan Anda. Tambahkan juga lampu di bagian belakang sepeda, atau sekurang-kurangnya reflektor.
Gunakan tangan Anda untuk memberi tanda – gunakan tangan untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain tentang ke arah mana Anda akan melaju. Ini memang aturan tak tertulis bagi pengguna sepeda, tetapi penting bagi keamanan Anda sendiri.
Rawat dan jagalah kondisi sepeda Anda – lakukan perawatan rutin sehingga sepeda Anda bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Gantilah rem dan ban secara berkala. Merawat sepeda itu mudah, Anda bisa belajar dan melakukannya sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)
Aksesoris Sepeda Anda
`