Kayu Batik
Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai sumber potensi mengangkat citra kota Yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota Yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota Yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan.
Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di wilayah Yogyakarta. Barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun manca negara . Di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka. Aneka macam kerajinan yang ada di wilayah Yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu.
Sejumlah produk kayu batik tersebut telah dipasarkan ke Inggris, Jepang dan Australia.Peluang pasar dari produk kerajinan kayu batik tersebut cukup menjanjikan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Banyak pembeli dari daerah lainnya di Indonesia yang datang untuk membeli produk itu, guna dipasarkan lagi kepada masyarakat. Produk kerajinan kayu batik itu, juga dimintai dan dijadikan sebagai suvenir saat wisatawan mancanegara maupun domestik datang ke Yogyakarta.
Promosi terus dilakukannya untuk lebih memperkenalkan produk-produk tersebut kepada masyarakat umum. Batik kayu yang dihasilkan juga sangat beragam, mulai dari topeng, miniature binatang, miniature furniture dan pernak-pernik hiasan lainya dengan dihiasi berbagai motif yang sangat cantik dan menarik. Proses pembuatanya juga hampir sama dengan membatik diatas kain, hanya saja medianya diganti menjadi kayu.
Jenis kayu yang digunakan juga sangat beragam dengan hasil yang berbeda juga. Biasanya kayu yang sering digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak seperti sengon, pule dan mahoni, karena hasil yang didapatkan lebih bagus dan warnanya lebih indah daripada memakai bahan dasar kayu yang keras seperti kayu jati. Kayu yang mereka gunakan juga hasil dari hutan atau kebun dari daerah mereka sendiri, sehingga biaya produksi yang mereka keluarkan juga bisa mereka pangkas untuk keperluan lainya.
Cara pembuatan Batik Kayu juga masih menggunakan metode tradisional dengan alat-alat tradisional juga, sehingga hasil yang didapatkan sangat naturalis dan sangat khas. Alat modern yang mereka gunakan hanya alat pemotong kayu dan alat penghalus kayu. Desain dibuat sendiri oleh pengerajin dan terdapat ratusan desain. Desain utama dari batik media kayu ini adalah : Jlereng dan Kawang, serta desain Kembang, yang motifnya divariasi atau di gabung-gabungkan. Motif khas Yogyakarta ialah Jlereng dan Kawang, namun motif lainnya juga muncul dari kreasi pengrajin sendiri maupun motif yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Setelah proses desain pada bahan baku kayu dengan menggunakan pensil kemudian menuju ke proses pembatikan menggunakan bahan baku malam. Dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair. Caranya dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting di atas kompor kecil . Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada saat proses pewarnaan dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan , pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi warna yang diinginkan .
Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam , yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan soda Abu untuk menguatkan warna, batik kayu tersebut di cuci mengunakan air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin. Finisihing pada kerajinan batik kayu , mengunakan bahan aqua laker.
Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk barang-barang yang memerlukan tambahan asesoris, seperti figura atau patung-patung dilengkapi dengan asesoris kaca atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut. Kemudian kerajinan itu dikemas dalam kardus, yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai pelindung agar aman dari gesekan, saat pengiriman barang. Harga barang kerajinan batik kayu ini cukup berfariatif , mulai dari empat ribu rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar